Inframerah Red – Di tengah gemuruh harapan warga Desa Ranteballa, Letkol Inf. Windra Sukma Prihantoro, Komandan Kodim 1403/Palopo, memimpin dengan penuh semangat peletakan batu pertama proyek pipanisasi air bersih. Matahari pagi menyinari wajah-wajah antusias masyarakat yang telah lama menanti hadirnya akses air bersih di wilayah terpencil Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu ini.
“Ini bukan sekadar proyek fisik, tapi bukti nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat,” tegas Windra, seraya menyebut program Manunggal Air sebagai jawaban atas jerih payah warga yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih. Kolaborasi antara Kodam, PT Masmindo Dwi Area (MDA), dan masyarakat setempat menjadi contoh nyata sinergi yang saling menguntungkan.
Windra menekankan pentingnya menjaga harmoni antara kepentingan investasi dan kesejahteraan warga. “Perusahaan harus bisa beroperasi dengan nyaman, sementara masyarakat wajib merasakan manfaatnya. Ini seperti simbiosis mutualisme—kita maju bersama,” ujarnya. Ia mengajak semua pihak, mulai dari tokoh adat, agama, hingga pemerintah desa, untuk bersatu mendukung program ini.
Agus Siswanto, Acting Kepala Teknik Tambang PT MDA, turut menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat. Tapi, keberlanjutan investasi juga bergantung pada keamanan dan kondusivitas wilayah,” jelasnya.
Proyek ini bukan hanya tentang pipa dan air mengalir, melainkan tentang mengubah nasib sebuah desa. Bagi ibu-ibu di Ranteballa, ini berarti tak perlu lagi berjalan jauh untuk mengambil air. Bagi anak-anak, ini artinya lebih banyak waktu untuk belajar ketimbang membantu orang tua mencari air.
Dengan semangat gotong royong, program Manunggal Air diharapkan menjadi titik awal kemandirian warga Ranteballa—sebuah bukti bahwa ketika TNI, swasta, dan masyarakat bersatu, tidak ada mimpi yang terlalu jauh untuk diwujudkan. (Akh)